Selasa, 16 September 2008

Warsih vs Warso Bagian 13

BAG.13
Mandor sedang bicara dengan Warso

Mandor : Kenapa? Kau tak suka?Kau pikir, hutangmu itu tanpa bunga? Iya? Enak saja kalau bicara. Pakai otak kalau bertanya! Jangan asal njeplak saja!
Warso : Masa hanya bersisa dua puluh lima ribu Pak?
Mandor : Kamu bisa ngitung tidak?! Memang begitu apa adanya! Terima saja. Atau kau mau keluar kerja? Cari saja pekerjaan yang lain kalau kau bisa!

Warso terdiam, ia hanya menatap pada mandor

Mandor : Ada apa? Apa yang hendak kau kata?
Warso : Pak, maaf ya, kenapa Bapak seperti tak suka pada saya?
Mandor : Kau betul-betul ingin tahu kenapa?
Warso : Jawab saja dengan jujur apa adanya.
Mandor : Karena semenjak kau ikut bekerja, hubunganku jadi kacau dengan Maria! Hanya kepadamu ia jatuh cinta! Hanya kau saja yang ada dalam ingatannya. Aku jadi dilupakannya. Padahal aku jatuh cinta setengah mati padanya. Aku ingin sekali jadi suaminya!
Warso : Tapi saya tak jatuh cinta padanya Pak. Saya sudah punya istri di desa. Saya sangat mencintainya. Itu sebabnya saya mencoba cari kerja di Jakarta agar saya bisa memenuhi janji saya padanya, membelikan kalung emas dengan liontin bertuliskan dia punya nama. Tapi apa hasilnya? Saya hanya bisa bekerja sebagai buruh kasar di Jakarta. Tak pernah bisa saya mengumpulkan uang yang cukup untuk menepati janji saya. Boro-boro untuk beli kalung, bisa makan saja saya sudah untung. Bahkan, saya tak punya cukup uang untuk pulang.
Mandor : Lho, kok yang mengeluh malahan kamu. Tadi aku sudah menjawab pertanyaanmu. Seperti kamu sangat mencintai istrimu, seperti itu pula lah besarnya cintaku pada Maria-ku! Itulah sebabnya, aku ingin ia jadi istriku.
Warso : Jadi Bapak belum menikah?
Mandor : Ya jelas sudah!

Mandor ngeloyor pergi, Warso jadi berdiam diri. Pemuda SMS datang menghampiri

SMS : Sudah, tak usah bingung mematung! SMS saja dan kau pasti untung! Ketik saja REG spasi UNTUNG!
Warso : Terus, kamu sudah beruntung?
SMS : Katanya, aku akan dapat rejeki sebesar gunung…

Pemuda necis lewat

Necis : Aku berangkat ke kantor dulu ya. Takut terlambat...
SMS : Lae, tunggu sebentar. Boleh aku minta rokokmu?
Necis : Katanya kau bakal dapat rejeki sebesar gunung
SMS : Ya belum, pokoknya, kata SMS itu, hari ini aku dapatkan rejeki itu.
Necis : Terserah apa katamu ( Memberikan rokok) Koreknya? Ada gak?
SMS : Kalau korek aku punya Lae....Terima kasih ya...

Pemuda Necis keluar panggung

Warso : Mas, ngomong-ngomong, kemarin kau bilang kau akan dapat hadiah dari Ibumu kata SMS REG spasi SENANG!? Hadiah apa?
SMS : Ngaco! Ibuku sudah meninggal...

Tiba-tiba Maria datang

Maria :Yang enggak pernah ngaco itu ya aku. Cintaku tulus selalu untukmu.
Warso : Ee...Maria...
Maria : Aku sudah buatkan semur daging dengan menu khas untukmu!
Warso : Tapi aku...
Maria : Masa gak bosen makan tempe melulu. Makan daging, apa kamu gak mau? Kalau kamu gak mau makan daging di warungku, kamu boleh makan daging di rumahku. Aku akan siapkan yang paling nikmat buatmu...
Warso : Terima kasih. Gak usah repot-repot begitu...
Maria :Aku gak repot kok kalau kamu mau?
SMS : Kok aku gak ditawarin Mbakyu?
Maria : (Mengepalkan tangan) Nih! Mau?
(Pada Warso) Bagaimana, nanti malam ya, datang ke rumahku...

Tidak ada komentar: